(3.1 Prakarya) Jenis, Sifat, Karakter, dan Teknik Pengolahan Bahan Kayu, Bambu dan Rotan

 

JENIS, SIFAT, KARAKTERISTIK BAHAN KERAJINAN KERAS (KAYU, BAMBU, DAN ROTAN)

     Bahan kerajinan berupa kayu, bambu, dan rotan merupakan bahan keras alami yang mempuanyai sifat dan karakter yg berbeda. setiap bahan mempunyai banyak jenisnya. Berikut simaklah penjelasannya.

A. KAYU



  Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang mengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot (meja, kursi), bahan bangunan (pintu, jendela, rangka atap), bahan kertas, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga. Berikut perbedaan jenis sifat dan karakter kayu yang beragam.

1. Kayu merbau

Kayu merbau memiliki tekstur serat garis terputus-putus kayu mempunyai warna coklat kemerahan dan kadang disertai adanya highlight kuning. Merbau termasuk kayu dengan keawetan yang terbaik dan terbukti tahan terhadap serangga. Kayu merbau banyak dimanfaatkan sebagai bahan membuat furnitur dan lain sebagainya. Pohon merbau termasuk pohon hutan hujan tropis. Pohon merbau tumbuh subur di indonesia, terutama di pulau Papua.

2.Kayu cendana

Kayu cendana berbau wangi, merupakan salah satu ciri ciri yang khas yang dimiliki kayu cendana. Sebenarnya kayu cendana bukan termasuk golongan pohon yang tertinggi yaitu tumbuh hingga 15 meter dengan diameter batang hanya 30 cm, sehingga kadang disebut sebagai parasit. Kayu cendana yang biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bahan baku dupa dan produk-produk kerajinan. Kayu ini relatif cukup mahal, karena sulit dibudidayakan dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dipanen, namun sangat diminati di pasaran. Kayu ini sangat baik dan kokoh untuk dijadikan furniture dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi baik, di dalam maupun di luar negeri. Kayu cendana putih dapat tumbuh di tumbuh subur di daerah NTT (Nusa Tenggara Timur) dan telah menjadi komoditas ekspor sejak lama.

3. Kayu jati

Karakteristik dari kayu jati yaitu stabil, kuat dan tahan lama sehingga membuat kayu ini menjadi pilihan utama sebagai material bahan bangunan. Kayu jadi juga dianggap sebagai kayu dengan serat dan tekstur paling indah. Kayu jati juga terbukti tahan lama terhadap jamur, rayap dan serangga lainnya karena kandungan minyak di dalam kayu itu sedikit. Kayu jati tumbuh dengan baik di daerah kering dan berkapur di Indonesia, terutama di pulau Jawa. Jawa adalah daerah penghasil pohon jati berkualitas terbaik yang sudah mulai ditanam sejak tahun 1800-an.

4. Kayu ulin

Pohon ulin termasuk jenis pohon besar yang tingginya dapat mencapai 50 m dengan diameter sampai 120 cm. Tumbuh pada dataran rendah sampai ketinggian 400 m. Kayu ulin berwarna gelap dan tahan terhadap air laut. Kayu ini banyak digunakan untuk bahan bangunan rumah, kantor, gedung, serta bangunan lainnya. Kayu ulin merupakan salah satu jenis kayu hutan tropika basah yang tumbuh secara alami di wilayah Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan.
Jenis ini dikenal dengan nama daerah Ulin, Bulian, Bulian Rambai, onglen, belian, tabulin, dan telian. Kayu ulin banyak digunakan sebagai konstruksi bangunan berupa tiang bangunan, sirap (atap kayu), papan lantai, konsen, bahan untuk bangunan jembatan bantalan kereta api dan kegunaan lain yang memerlukan sifat-sifat khusus awet dan kuat.

B. BAMBU



Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang 60cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia ditanam.
Bambu dikenal sebagai bahan lokal yang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penggunaan bambu pada berbagai keperluan masyarakat.

1. Bambu tali

Bambu ini disebut bambu tali karena salah satu manfaat bambu jenis ini adalah bisa dijadikan bahan pembuat tali atau pengikat. Bambu tali biasanya dapat tumbuh subur di tepi sungai, dengan ketinggian bervariasi sekitar 4 sampai 12 m dan berdiameter 3 sampai 7 cm, tergantung pada kesuburan tanahnya. Bambu tali biasa dimanfaatkan bahan pembuatan peralatan dapur (misalnya tampah, ceting, centong), bahan pembuatan kandang ternak, membuat pagar, membuat rangka atap dan lain sebagainya.

2.Bambu kuning

Bambu kuning mempunyai nama lain bambusa vulgaris. Bambu ini memiliki ciri-ciri batangnya berwarna kuning, beruas-ruas, dan tumbuh tinggi hingga 5 sampai 10 meter, diameter batangnya bisa mencapai 8 cm, daunnya berwarna hijau sepanjang 12 cm dan lebar hingga 2 cm. Bambu kuning ini sering disebut sebagai bambu hias karena warna dan bentuk yang menarik. Bambu ini biasa digunakan sebagai penghias rumah misalnya untuk pelapis pagar atau dinding. jika ditanam di pinggir jalan akan menjadi pagar yang indah warna kuning pada bambu bisa membawa kecerahan pada lingkungan sehingga tidak gelap dan suram.

3.Bambu gombong/ater

Bambu Gombong mempunyai karakteristik berwarna hijau kekuningan dengan garis-garis kuning yang sejajar dengan buluhnya. Rumpuhnya tidak terlalu rapat. Pertumbuhan jenis bambu ini tergolong sangat lambat. Tinggi bambu dapat mencapai 20 meter, garis tengahnya sampai 10 cm. Didesa-desa dijawa bambu ini digunakan sebagai saluran air, yaitu dengan cara menghilangkan sekat-sekatnya. Bambu ini biasanya digunakan sebagai bahan baku furnitur, dinding dari bambu, alat musik, alat rumah tangga dan kerajinan tangan.

4.Bambu betung

Bambu betung jenis bambu yang memiliki rumpun ada sedikit rapat dengan pertumbuhan yang sangat lambat jenis bambu ini bisa dijual mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 2000m dpl. Tinggi buluhnya mencapai 20 m dengan garis tengah sampai 20 cm panjang luasnya 40-60 cm sedang ketebalan dinding buluhnya mencapai 1 sampai 1,5cm. Bambu ini biasanya digunakan sebagai bahan bangunan, bahan pembuatan dinding rumah yang dianyam atau dibelah, furniture hingga berbagai kerajinan seperti keranjang bambu.

C. ROTAN



Rotan merupakan tumbuhan khas tropika yang tumbuh di kawasan hutan tropika basah heterogen. Rotan merupakan tanaman famili Palmae yang tumbuh memanjat (Lepidocaryodidae).

Pemanfaatan rotan untuk dijadikan produk sangat ditentukan oleh kekuatan rotan tersebut selain keawetannya. Nilai suatu jenis rotan untuk keperluan produk sangat ditentukan oleh kekuatannya menahan beban yang bekerja pada saat produk tersebut digunakan. Kekuatan rotan penting diketahui, sebab bagaimanapun awetnya suatu jenis rotan, penggunaanya tidak berarti jika kekuatannya rendah. Nilai kekuatan ditentukan oleh kerapatan, MOE, MOR.

l. Rotan semambu

Rotan semambu termasuk rotan besar yang dimanfaatkan batangnya. Tanaman rotan ini tumbuh di Semenanjung Malaya, Sumatera Kalimantan. Pada ketinggian 1000 mdpl. Batang tanaman rotan semambu ini tumbuh membentuk rumpun, dengan panjang 20 m dan diameter batang 30 mm. Mempunyai karakter sifat bahan yang kasar dan ulet, berwarna coklat kemerahan kalau kering. Manfaat dari batang rotan untuk tongkat pendaki gunung tongkat ski dan juga digunakan untuk rangka mebel.

2.Rotan tanam

Rotan tanam tumbuh alami di daerah yang kering, Dataran rendah yang kering sampai berbukit-bukit. jenis ini juga sudah sejak lama dibudidayakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah yang berdiam di daerah sungai mentaya, sungai Katingan, Sungai Kahayan, dan beberapa daerah lainnya. Tanaman ini tumbuh secara berumpun dalam setiap rumpunnya dapat mencapai 100 batang dengan panjang setiap batang yang sudah dewasa mencapai 50 m dan berdiameter sekitar 4 sampai 11 mm. Batangnya berwarna hijau kekuningan dan berubah menjadi kuning telur mengilap apabila sudah dirunti dan kering. Rotan tanam merupakan bahan baku bagi kehidupan pembuatan lampit rotan dan bahan baku dalam pembuatan anyaman.

3. Rotan buyung

Rotan ini termasuk dalam golongan rotan kecil di beberapa daerah menyebutnya buyung. Banyak tersebar di daerah Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Tumbuh dan berkembang di pinggiran Sungai pada 100-300 mpdl, di tanah berbatu, pasir, dan punggung gunung. Hidup merumpun sampai dengan 60 batang. karakteristik tanaman rotan Buyung yaitu berwarna hijau kekuningan bila sudah kering terlihat mengkilap panjang sekitar 40 m dengan diameter 12 sampai 24 mm manfaat batang rotan ini digunakan sebagai bahan anyam dalam furniture.

TEKNIK PENGOLAHAN BAHAN KAYU, ROTAN, dan BAMBU

• Teknik Pengolahan Hasil Hutan Kayu 
  Mempelajari karakteristik bahan baku dan teknik atau metode pengolahan hasil hutan berupa kayu menjadi produk kayu olahan atau produk panel-panel kayu. Produk kayu olahan atau panel-panael kayu yang dipelajari meliputi teknologi penggergajian, teknologi pengeringan kayu, teknologi pengawetan kayu, teknologi pemadatan kayu dan impregnasi, teknologi perekat dan perekatan kayu, serta teknologi kayu komposit. Selain itu, terdapat pula pengenalan produk-produk perekatan kayu komposit seperti kayu lapis, laminasi kayu, laminated veneer lumber, papan partikel, papan serat, oriented strandboard, komposit kayu plastik (wood plastic composite) dan teknologi nano composite.

• Teknik Pengolahan Bahan Rotan

     # Tahapan Dasar Cara Mengolah Rotan :

 • Proses Penggorengan
Rotan yang baru dipanen pasti memiliki kadar air tinggi. Padahal, kondisi tersebut dapat membuat rotan sangat rentan pada serangan hama terutama jamur. Untuk mengatasinya, angin-anginkan rotan sebelum diolah lebih lanjut. Selanjutnya potong rotan, ikat dalam bundelan, dan lakukan proses penggorengan. Anda bisa menggunakan solar dan minyak kelapa pada tahap ini.

 • Proses Penggosokan
Kadar air rotan memang sudah menurun. Tetapi berbagai kotoran masih belum dibersihkan dari material tersebut. Dengan demikian, pasca penggorengan, tiriskan rotan lalu bersihkan permukaannya. Lakukan pembersihan dengan cara menggosok menggunakan kain lap, kain perca, sabut atau kulit kelapa, dll.

 • Proses Pengeringan
Proses pengeringan dilakukan untuk benar-benar memaksimalkan proses penurunan kadar air. Cara mengolah rotan ini begitu krusial dan harus dilakukan setidaknya hingga kelembaban substrat mencapai angka 15%-19%. Pengeringan dapat dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari.

 • Proses Pengupasan
Proses pengupasan rotan dilakukan untuk menghilangkan kulit serat alam tersebut. Selain agar tampak lebih bersih, juga agar ukuran rotan lebih seragam.

 • Proses Pengasapan
Pengawet Rotan Fungisida Antijamur
Proses pengasapan dilakukan selama 12 jam atau setengah hari. Tujuannya untuk membuat warna rotan lebih seragam serta permukaannya glossy.

 • Proses Pengawetan
Untuk memberikan proteksi terbaik pada rotan, aplikasikan obat pengawet Insecticide 100 EC dan Microcide 100 EC. Antijamur dan antiserangga tersebut dapat Anda larutkan lalu Anda resapkan ke dalam substrat rotan. Sehingga material tersebut tak akan mudah rusak diserang hama.

 • Proses Pembengkokan
Seringkali, kita membutuhkan rotan dengan bentuk tertentu seperti bengkok. Untuk membengkokkan material ini, masukkan rotan ke dalam tabung berisi uap air panas. Tunggu beberapa saat hingga substratnya lembek dan mudah dibengkokkan.

• Teknik Pengolahan Bahan Bambu
   Bambu, tumbuhan yang serba guna ini, banyak digunakan sebagai suvenir atau kerajinan dari bermacam-macam bentuk gantungan kunci, hiasan dinding, bingkai foto, bahan dasar untuk membuat angklung, sampai bahan dasar utuk rumah panggung. Selain itu, bisa dijadikankerajinan anyaman bambu. Anyaman bisa dibuat dengan bahan pandan, rotan.Bahan anyaman tersebut dipotong-potong memanjang dan tipis. Bambu pun harus dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis seperti pita. Ternyata, tidak semua bambu bisa dijadikan bahan untuk anyam-anyaman. Perkembangan zaman belum tentu selalu meninggalkan produk hasil perkembangan tempo dulu. Kerajinan anyaman bambu salah satunya.Membuat Kerajinan Anyaman BambuKerajinan anyaman bambu adalah seni merajut yang biasanya menggunakan bahan dari bambu, rotan, daun-daunan yang memiliki serat yang dapat ditipiskan seperti enceng gondok, daun lontar, daun pandan, dan lain-lain, serta plastik. Kerajinan anayman bambu banyak digunakan sebagai alat keperluan rumah tangga sehari-hari.Biasanya seni kerajinan anyaman bambu ini diolah dengan alat yang masih sederhana seperti pisau pemotong, pisau penipis, tang dan catut bersungut bundar, yang membutuhkan kretivitas tinggi, ide, perasaan pemikiran dan kerajinan tangan.Anyaman merupakan seni tradisi yang sudah ribuan tahun ada di bumi ini. Perkembangan sejarahnya di Nusantara sama dengan perkembangan seni tembikar. Jenisnya pada masa Neolitik atau masa bercocok tanam kebanyakan menghasilkan tali berbahan berupa akar dan rotan.Dalam dunia industi, biasanya anyaman dibuat dalam karya seni terapan, yaitu karya seni yang memiliki kaitan langsung dengan kehidupan manusia, mengingat seni terapan mempunyai makna guna dalam keseharian manusia dan lebih menekankan fungsi gunanaya tanpa meninggalkan fungsi nilai estetisnya atau keindahannya. Kerajinan anyaman pada umumnya memiliki lima jenis, yaitu:Anyaman datar, dibuat datar pipih dan lebar. Jenis kerajinan ini banyak digunakan untuk tikar, dinding rumah tradisional, pembatas ruangan dan lainnya.Anyaman tiga dimensi, berwujud benda tiga dimensi sebuah produk kerajinan. Kerajinan ini telah berkembang bukan hanya berbentuk kerajinan tradisional tetapi telah berkembang jenis produknya dan lebih bernilai seperti sandal, kursi, tas lampu lampion, dan tempat wadah.Makrame seni simpul menyimpul bahan hanya dengan keahlian tangan dengan bantuan alat pengait yang fungsinya seperti jarum. Dalam seni makrame, simpul menyimpul bahan merupakan teknik utama untuk menciptakan sambungan dalam membentuk sebuah karya kerajinan. Beberapa hasil kerajinan yang menggunakan teknik makrame seperti taplak meja, mantel baju, kesetkaki, dan souvenir.Anyaman Rapat. Disebut anyaman rapat karena irisan-irisan yang di tata membujur maupun yang di tata menyilang dianyam secara rapat. Secara garis besar anyaman rapat dibagi menjadi dua macam, yaitu anyaman datar atau sasak, dan anyaman kepar atau serong.Anyaman Hias Jarang. Anyaman hias jarang adalah anyaman yang bisaa dijadikan bahan baku untuk membuat kap lampu, kipas, tas tangan, dan keranjang


A. Prinsip Kerajinan Bahan Keras

1. Keunikan Bahan Kerajinan
Keunika identik dengan kekhasan dalam bahan kerajinan dalam hal ini, bahan yang digunakan yaitu bahan alam dan buatan. Contohnya saja bahan alam seperti kayu, apakah keunikannya? Coba perhatikan ya bagaimana kayu itu mempunyai serat yang unik dan tidak bisa dimiliki oleh bahan yang lain.

2. Keragaman Muatan Nilai dalam produk kerajinan
Nilai dalam produk kerajinan yaitu mempunyai pesan yang terdapat dalam kerajinan tersebut ada 4 nilai dalam produk kerajinan yaitu
a. Nilai fungsional
b. Nilai informatif
c. Nilai simbolik
d. Nilai prestise

3. Aspek dalam produk kerajinan
Aspek dalam bahasa yang lebih awam yaitu faktor. Faktor-faktor permasalahan sebelum perancangan ada 6 yaitu sebagai berikut;
a. Faktor teknis
-Metode produksi handal
-Penerapan daya mesin atau manual
-Tingkat kemahiran sumber daya manusia
b. Faktor ekonomis
-Pemasaran yang tahan persaingan
-Sistem pemasokan (distribusi)
-Kebijakan pencipta (hak cipta)
-Nilai jual dan keberadaan suku cadang
-Selera masyarakat
c. Faktor Ergonomis
-Kenyamanan
-Keamanan
-Kesesuaian
-Kepraktisan
d. Faktor sains
-Terdapat unsur kebaruan (temuan baru)
-Selalu mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan pengetahuan
e. Faktor estetika
-Menampikan bentuk keindahan
-Memiliki daya pikat
-Terjadi keserasian
-Penggarapan yang rinci
-Perupaan atau pewarnaan
-kesan atau gugahan yang ditampilkan
f. Faktor Kondisi Lingkungan
-Nilai budaya
-Kondisi lingkungan setempat

B. Jenis dan Karakteristik Kerajinan Bahan Keras

Jenis Kerajaninan Bahan keras ada dua yaitu;
1. Bahan Keras Alam
Bahan keras alam adalah bahan untuk karya kerajinan yang diperoleh dari alam sekitar dan merupakan sumber daya alam bik hutan, bumi, maupun perairan Indonesia. Sifatnya Pejal, Solid, kuat ,padat, dan tidak mudah berubah bentuk. contohnya kayu, bambu, rotan.
2. Bahan Keras Buatan
Bahan keras buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah dan dicampur dengan bahan tertentu sehingga menjadi keras dan memiliki sifat kuat dan tahan lama. Contohnya, kaca, besi/kaleng.

Karakteristik Kerajinan Bahan keras berdasarkan bahannya yaitu;
1. Bahan Keras Alam
a. Kayu
-Kayu terdiri dari berbagai macam jenis yaitu; mahoni, pinus, jati, hitam, nangka, kelapa, lame, albasia, sungkai, kamper, kamper, meranti, dsb
-Masing-masing kayu mempunyai ciri berbeda. Tetapi selain keras rata-rata memiliki serat atau urat kayu yang indah
-Memiliki lingkaran tahun
-Tahan lama dan dapat dibentuk dengan diukir
-Ada yang ringan seperi lame dan albasia, ada juga yang berat seperti jati
-Sebagian dapat memuai karena perubahan suhu tetapi tidak pada jati
b. Bambu
-Batangnya kuat, namun jika terkena air terus menerus terjadi pelapukan
-Memiliki rongga dari ukuran 1 cm sampai 20 cm
-Memiliki ruas batang.
-Teksturnya halus meskipun tidak dihampelas
-Dapat dipotong berbentuk sayatan atau bentuk utuhan
c. Rotan
-Batangnya kuat lebih daripada bambu, terutama seratnya
-Ada yang berongga dan ada yang tidak. yang berongga ukuran 1/2 cm atau hingga 1 cm.
-Memiliki ruas batangnya halus
-Dapat dipotong berbentuk sayatan atau bentuk utuhan
-Panjangnya bisa sampai 10 m, karena hidupnya menjalar dan melilit.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan melaksanakan shalat isya berjamaah

Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi pada Bidang Politik, Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis

Resep kari ayam pedas