(3.3 Prakarya) Memahami pengetahuan tentang jenis, sifat, karakter, dan teknik pengolahan bahan logam, batu, dan atau plastik.

 Pengertian 

Kerajinan merupakan budaya tradisional yang kini menjadi komoditi negara untuk meningkatkan devisa. Di antara sejumlah kerajinan Nusantara, ada kerajinan yang tetap mempertahankan bentuk dan ragam hias tradisionalnya, tetapi ada pula yang telah dikembangkan sesuai dengan tuntutan pasar.

Kerajinan berbasis media campuran merupakan karya yang dibuat dengan tujuan untuk merubah bentuk sebuah benda. Dalam kata lain, kerajinan yang semula terbuat dari satu jenis bahan bisa dipadukan dengan komposisi lainnya agar menjadi lebih menarik.

Perubahan yang dilakukan dalam konsep kerajinan berbasis media campuran tidak menghilangkan fungsinya. Kerajinan berbasis media campuran dibuat menggunakan bahan alami dan buatan sesuai kebutuhan.

Setiap bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan berbasis media campuran memiliki jenis dan karakteristik tersendiri. Berikut beberapa jenis dan karakteristik kerajinan berbasis media campuran.

Batu

Batu yang digunakan dalam membuat kerajinan berbasis media campuran tediri dari permata, mulia, dan akik. Aneka bentuk, tekstur, dan warna batu yang terlihat menarik dapat dipadukan dengan bahan lainnya seperti logam atau kayu.

Logam

Perak menjadi salah satu jenis logam yang sering digunakan dalam membuat kerajinan berbasis media campuran. Apalagi kalau bukan karena harganya yang terjangkau dan bentuk kerajinan yang lebih elegan jika menggunakan logam perak. Kerajinan berbasis media campuran yang menggunakan logam akan melalui proses pengecatan atau plating sebagai langkah untuk mencegah korosi.

Plastik

Plastik bisa diolah menjadi beragam bentuk, mulai dari botol, gelas, perabot rumah tangga, hingga kantong. Namun, penggunaan bahan plastik yang paling banyak sebagai kerajinan berbasis media campuran adalah botol. 

Pemilihan botol sebagai salah satu bahan lantaran adanya permukaan yang cukup keras namun mudah dibentuk. Botol dapat dipadukan dengan kain atau logam dalam proses membuat kerajinan berbasis media campuran.

Karaktersitik setiap bahan tentu berbeda satu sama lain. Sebelum dibuat sebagai karya kerajinan yang akan dipadukan, maka kita harus memahami sifat dari masing-masing bahan yang akan kita buat. Seperti logam, beberapa logam memiliki sifat mudah berkarat, sebaiknya sebelum digunakan logam harus diolah dahulu agar tidak merugikan atau merusak bahan lainnya.

Keramik yang terbuat dari tanah liat juga memiliki sifat mudah pecah, tentunya jenis bahan ini harus dipadukan dengan sangat hati-hati menggunakan bahan yang tidak merusak wujudnya, seperti kain atau jenis kertas sehingga bentuk keramik akan terjaga.

Berikut ini beberapa bahan dasar dan bahan paduannya yang dapat dikatakan cocok atau padu, untuk dijadikan bahan campuran dalam produk kerajinan.

1. Batu
Batu terdiri dari batu permata atau batu mulia dan juga ada batu akik. Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang diklasifi kasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1 sampai 10.

Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal (selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir), batu-batu akik jenis anggur seperti biru langit, bungur atau kecubung yang berasal dari Tanjung Bintang, Lampung, saat ini banyak diburu oleh para kolektor karena kualitas kristalnya.

Aneka bentuk, tekstur, dan warna batu yang menarik dapat dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti kayu, logam, dan lainnya. Berikut hasil produk dari paduan bahan dasar batu.

Batu

2. Logam
Logam banyak jenisnya, seperti perak, emas, perunggu, besi, dan titanium. Namun perak paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran, selain harganya terjangkau juga lebih
diminati dengan berbagai bentuk penampilan. Logam dapat dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti kayu, kerang, batu, dan lainnya.

Proses pengecatan atau plating pada logam biasanya merupakan langkah-langkah terbaik untuk mencegah korosi. Berikut hasil produk dari paduan bahan dasar batu.

Logam

3. Plastik
Plastik banyak jenisnya, seperti botol, kantong, gelas, perabot dapur, perabot rumah tangga dan lainnya. Namun botol paling sering dipadukan sebagai kerajinan berbasis media campuran, selain memiliki permukaan yang cukup keras juga lebih diminati karena mudah dibentuk.

Plastik memiliki sifat ada yang dapat didaur ulang dengan pemanasan kembali seperti plastik botol dan kantong, ada juga yang tidak dapat didaur ulang, contohnya resin. Plastik dapat dipadukan dengan berbagai bahan lainnya seperti logam, kain, dan lainnya. Berikut hasil produk dari paduan bahan dasar plastik.

Plastik

Sifat
1. Logam




Kerajinan logam menggunakan bahan logam seperti besi, perunggu, emas, perak, dan lain-lain. Teknik yang digunakan biasanya menggunakan sistem cor, ukir, tempa atau sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bahan logam banyak dibuat sebagai perhiasan atau aksesoris, kemudian berkembang pula sebagai benda hias dan benda fungsional lainnya, seperti: gelas, kap lampu, perhiasan, wadah serbaguna bahkan sampai piala sebagai simbol kejuaraan. Logam memiliki sifat keras, sehingga dalam pengolahannya memerlukan teknik yang tidak mudah, seperti diolah dengan teknik bakar/ pemanasan dan tempa.
2. Batu


Indonesia sangat kaya dengan bebatuan, jenisnya beraneka ragam. Daerah Kalimantan merupakan penghasil batu warna yang dinilai sangat unik. Banyak daerah di Indonesia menjadikan bebatuan warna sebagai produk kerajinan seperti: aksesoris pelengkap busana, juga sebagai penghias benda.
Batu hitam yang keras dan batu padas berwarna putih/cokelat yang lunak banyak dimanfaatkan untuk produk kerajinan. Teknik pengolahan untuk batu hitam dan batu padas banyak menggunakan teknik pahat dan teknik ukir. Kerajinan batu banyak digunakan untuk hiasan interior dan eksterior.

3.Plastik

Plastik adalah hasil pengolahan minyak mentah, sifat-sifat plastik adalah sebagai berikut :

§  Tidak tembus air
§  Mudah dibentuk dan dicetak
§  Ringan
§  Tidak mudah pecah
§  Mudah terbakar
§  Lentur
§  Tembus pandang
§  Isolator panas dan listrik

Berdasarkan sifatnya kegunaan plastik adalah sebagai berikut :

§  Bahan dasar wadah, seperti ember, gelas, dan kantong plastik karena sifatnya yang tidak tembus air dan ringan
§  Bahan pembuatan payung karena sifatnya yang tidak tembus air
§  Bahan dasar pembuatan mainan anak karena sifatnya yang mudah dibentuk dan mudah dicetak
§  Bahan pegangan peralatan dapur karena sifatnya yang isolator panas

C.Teknik Pengolahan
1.Logam
  •     Teknik patri

Pematrian adalah suatu metode penyambungan bahan logam dibawah pengaruh panas dengan pertolongan bahan tambah logam atau campuran logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan bahan logam atau campuran logam yang mudah melebur karena mempunyai titik lebur dibawah titik lebur bahan logam yang akan di sambungkan.

Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak dapat di las. Pematrian dapat di pertimbangkan untuk di terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :
a. Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi bahan yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang dapat mengakibatkan kerugian (mengubah struktur bahan, menyebabkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah).
b. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, misalnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c. Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d. Untuk pekerjaan perbaikan bagian yang sangat peka terhadap panas, misalnya perkakas.
e. Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).

  • ·         Teknik Cetak

Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, dikenal lah teknik pengolahan perunggu, misalnya :

   
    1. Gendering perunggu
    2. Kapak
    3. Bejana
    4. Perhiasan

Teknik cetak dapat di bagi menjadi 2 yakni :
a. Teknik tuang berulang
Teknik ini menggunakan 2 keping cetakan terbuat dari batu dan dapat dipakai berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.

b. Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan membuat benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit, seperti arca dan patung perunggu.

Teknik ini diawali dengan membuat model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, lalu ditutupi lagi dengan tanah liat
Kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu dapat dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat dapat dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.

  • ·         Teknik grafir

Teknik grafir adalah teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu, Teknik grafir ini biasa digunakan untuk berbagai produk, seperti mulai dari :

    1. Trofi.
    2. Aksesori.
    3. Perhiasan dan hingga.
    4. Alat tulis.

Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut :

a. Vector Engraving
Vector engraving adalah proses menggores garis dengan menggunakan laser untuk menghasilkan pola garis 

b. Raster Engraving
Raster engraving adalah proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.

Teknik Etsa
Teknik etsa adalah teknik cetak yang menggunakan media cetak berupa lempengan tembaga. Untuk pembuatan klise acuan dilakukan dengan penggunaan larutan asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga. Jika dibandingkan dengan engraving, etsa memiliki kelebihan tersendiri.

Dalam teknik engraving diperlukan keterampilan khusus pertukangan logam, sedangkan etsa relatif mudah untuk dipelajari terutama bagi para seniman yang telah terbiasa dalam menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali memiliki kontur yang halus.

Teknik etsa adalah cara untuk membuang atau mengikis bagian yang harus direndahkan dengan bahan kimia tertentu. Bahan yang dapat digunakan untuk membuat negatif cetak dalam dengan teknik etsa adalah berbagai jenis logam seperti diantaranya yakni sebagai berikut :

    1. Pelat tembaga
    2. Kuningan
    3. Aluminium dan
    4. Seng

  • ·         Teknik Bubut

Bubut adalah suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.
Pengaturan perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat akan menghasilkan berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

  • ·         Teknik Las

Pengelasan adalah teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Prosedur pengelasan tampak sangat sederhana, namun yang sebenarnya juga harus memerlukan keahlian khusus. Oleh karena itu didalam pengelasan, pengetahuan atau wawasan harus turut serta mendampingi praktik.


2.Batu

  • ·         Teknik Ukir

Mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang di ukir. Awalnya, seni ukir ini digunakan untuk membuat perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi ukiran bermotif geometris seperti:

    1. Tumpal.
    2. lingkaran.
    3. Garis.
    4. Swastika.
    5. Zig-zag.
    6. Segitiga.

Umumnya ukiran tersebut digunakan sebagai hiasan dan mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain sebagai berikut :

    1. Ukiran tembus (krawangan).
    2. Ukiran rendah.
    3. Ukiran tinggi (timbul).
    4. Ukiran utuh.

3.Plastik
  • Teknik Membentuk– Teknik Gulung (Pilin) Cara pembentukan dengan tangan langsung. Teknik inidapat digunakan untuk membuat benda kerajinan yang terbuat dari limbah kertas atau limbah plastik – Teknik Lebur Teknik ini digunakan apabila sang perajin ingin mendaur ulang kaleng, kaca, besi, d.l.l. (limbah anorganik) menjadi bentuk yang baru.Teknik Cetak Cara pembentukan biasanya menggunakan mesin/alat bantu. Biasanya bahan limbah (anorganik; kaleng, kaca, besi, d.l.l.) dileburkan atau dilelehkan terlebih dahulu, kemudian dibentuk/dicetak kembali.
  • ·         Teknik Menganyam Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik dengan karakteristik tertentu (lunak, lentur). Contoh: keranjang, tikar, topi, taplak, tas, hiasan dinding, dan sebagainya.
  • Teknik Sobek Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas dan kain perca.
  • ·         Teknik Lipat Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas. Contoh: origami, anyaman (kertas dilipat-lipat sebelum dianyam), dan benda kerajinan lainnya.
  •      Teknik Bubur Teknik ini dapat digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah kertas, yaitu limbah kertas yang dibuat menjadi bubur kertas (bahan dasar kerajinan.
  •  Teknik Tempel Biasanya digunakan dalam pembuatan benda kerajinan berbahan limbah organik maupun anorganik yang direkatkan menggunakan lem/bahan perekat.
  •  Teknik Tumpuk; Teknik ini menggunakan cara menumpuk atau menyusun. – Teknik Sambung; Teknik sambung adalah teknik cara menempel dengan menyambungkan bagian satu suatu bahan kerajinan dengan ujung lainnya.– Teknik Press/Tekan; Teknik press adalah teknik menempel dengan menekankan kedua bagian bahan kerajinan untuk disatukan.
  •  Teknik Menjahit Teknik ini merupakan proses dalam menyatukan bagian- bagian kain/bahan lain yang telah digunting berdasarkan pola.

  • Teknik Memotong Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan dari bahan limbah organik maupun anorganik.

  •   Teknik Menggergaji Teknik ini bisa digunakan untuk membuat benda kerajinan yang biasanya terbuat dari bahan limbah kayu atau besi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Macam - macam teknik pencurian data yang paling sering dipakai

(4.4 Informatika) Mengolah data dengan pengolah angka untuk menghilangkan error,menyatakan hubungan, atau memudahkan untuk diproses komputer.

Komoditas Satwa Harapan