3 manfaat shalat witir

Kita tahu bahwa sholat witir adalah sholat sunnah dengan rakaat ganjil 1 rakaat atau tiga rakaat tanpa duduk tasyahud awal. Sholat witir sering disebut sebagai sholat pengakhir malam, atau sholat sunnah yang dilakukan untuk menutup malam. Waktu pelaksanaan sholat witir adalah setelah sholat isya ', sampai sebelum sholat subuh.
Dalam sebuah hadits dari Ubay bin Ka'abundang, “Sesungguhnya Nabi biasa membaca dalam shalat witir: Sabbihis marobbikal a'la (di raka'at pertama), kemudian di raka'at kedua: Qul yaa ayyuhal kaafiruun, dan pada raka'at ketiga: Qul huwallaahu ahad, dan dia tidak salam kecuali di raka'at yang akhir. " (Hadits riwayat Nasa'i, Abu Dawud, Ahmad, Ibnu Majah).
Maksud dari kata "tidak salam kecuali di rakaat terakhir", menurut para ulama adalah, bahwa Rasulullah biasa melakukan sholat sunnah dengan tiga rakaat. Dan menurut beberapa diskusi memang Rasulullah tidak pernah meninggalkan sholat sunnah ini, Meskipun dalam kondisi dia sedang safar atau bepergian sebagai.
Hal ini diterima dengan hadits berikut, “Rasulullah SAW bersabda, Barang siapa yang takut tidak bangun di akhir malam, maka witirlah di awal malam, dan barang siapa berkeinginan untuk bangun di akhir malam, lalu witirlah di akhir malam, ubah shalat di akhir malam itu disaksikan. " (SDM. Muslim). Lalu, apa yang menyebabkan Rasulullah begitu mengutamakan sholat sunnah witir ini dan enggan sekali meninggalkannya dalam situasi apa pun Sholat ini adalah sholat sunnah? Berikut alasannya:

1. Allah Mencintai Witir

Witir sendiri artinya adalah ganjil. Dan kita tahu bahwa Allah adalah Maha Dzat Esa, yaitu 1. Tidak beranak atau diperanakkan. Karena Allah itu Esa, maka Allah sangat mencintai witir atau ganjil. Apa yang dimaksud dengan sesuatu yang berkaitan dengan berwudhu, meminta lebih dari yang bisa kita lakukan beberapa kali rukunnya (misal berkumur) dengan yang ganjil, yaitu satu atau tiga kali atau kelipatan ganjilnya.
Allah Mencintai Witir
Allah Mencintai Witir [ sumber gambar ]
Hal ini ditegaskan dengan hadits, “Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah adalah witir (ganjil), dan menerima witir.” (HR. Abu Dawud). Dari hadits tersebut, kita dapat mengambil hikmah dan menyimpulkan bahwa sholat witir memiliki keutamaan dan bahkan Rasulullah pun tidak meninggalkannya dalam kondisi apapun, karena Allah sangat berkenan.
Ibaratnya, kompilasi kita menerima seseorang, maka kita akan meminta ikut apa yang dicintainya, agar cintanya pada kita semakin besar. Begitupun dengan hubungan kita kepada Allah. Jika Allah mencintai sesuatu, maka kita harus bersegera ikut mencintai apa yang Dia cintai, agar cinta kepada kita semakin besar. Mengenai menjalankan sholat witir ini.

2. Menyempurnakan Sholat Malam

Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat sunnah, walau dalam keadaan aman atau bepergian, yaitu sholat witir dan sholat fajar (sebelum subuh). Nah, sholat witir selain dicintai oleh Allah, ternyata bisa juga disebut sebagai sholat sunnah penyempurnaan sholat malam. Itulah mengapa sholat sunnah ini sering disebut sebagai sholat pengakhir malam.
Menyempurnakan Sholat Malam
Menyempurnakan Sholat Malam [ sumber gambar ]
Rasulullah SAW meminta kepada umatnya, maka jika seseorang itu takut tidak bisa bangun di tengah malam, maka dia bisa melakukan sholat sunnah witir pada awal malam sebelum dia tidur. Namun jika seseorang itu yakin bisa mendapatkan tengah malam, yaitu di waktu sepertiga malam, maka lebih utama dia melakukan sholat sunnah witir di akhir malam. Yaitu setelah sholat tahajud, dan sebelum sholat fajar di waktu subuh datang.

3. Waktu yang Amat Dekat dengan Allah

Rasulullah SAW adalah hamba Allah yang mulia, yang walau sudah menerima surga, namun dia selalu mendukung untuk memperbaiki dan terus membenahi diri agar lebih baik dan Allah ridho akan dia. Karena itu, ia disebut sebagai Uswatun Hasanah, yang dimaksudkan sebagai-dukungan teladan, bagi kita semua umat Muslim.
Waktu yang Amat Dekat dengan Allah
Waktu yang Amat Dekat dengan Allah [ sumber gambar ]
Rasulullah selalu memperhatikan hubungan yang sangat dekat dengan Allah. Itulah yang menjadikan dia menjadi sosok yang baik, menyenangkan, kokoh, dan tangguh dalam dakwah dan di antara sahabat-sahabatnya. Meskipun walau ujian dan hinaan, serta siksaan, bertubi-tubi datang dari musuh Islam, beliau tak gentar dan begitu kokoh terus berjuang memperebutkan agama Allah.
Sholat sunnah witir yang dilakukan pada waktu malam hari, yaitu pada saat sholat isya 'dan sebelum sholat subuh, merupakan waktu yang baik dalam menjalin komunikasi yang kuat dengan Allah. Apalagi jika waktu ini adalah di sepertiga atau akhir malam. Karena itu, Rasulullah selalu berusaha meninggalkan sholat sunah witir ini dalam kondisi apapun, karena dia ingin membangun hubungan yang kuat dengan Allah, Sang Pencipta.
Itulah alasan dan alasan, mengapa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat sunah witir. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keutamaan melaksanakan shalat isya berjamaah

Dampak Positif dan Negatif Teknologi Informasi pada Bidang Politik, Pendidikan, Ekonomi dan Bisnis

Resep kari ayam pedas